TERIMA PEMBUATAN :
Milyaran rupiah uang pemerintah dikorup dan mungkin hanya untuk dihambur-hamburkan.
Orang miskin saja yang ingin mendapatkan secuil nasi sangatlah sulit. Mereka justru membawa-bawa dosa entah ke mana. Dengan seenaknya lagi.Bukankah alangkah baiknya jika uang milyaran tersebut untuk membangun sekolah rakyat yang baik. Yaitu mampu melahirkan lulusan yang cerdas dan Sumber Daya Manusia yang bagus. Lumayan kan negara kita memiliki SDM yang bagus. Belum lagi Sumber Daya Alamnya yang dikatakan dunia bahwa Indonesia memiliki SDA terbesar dan nomor 1 terkaya sedunia.
Bisa jadi Indonesia menjadi Negara paling maju dan pintar di seluruh dunia. Pintar yang bagaimana? Pasti kita semua bertanya. Yakni pintar mengolah SDA yang ada di negara kita. Sebagai contohnya adalah kayu dan rotan yang saat ini diam-diam lagi diincar Negara lain.Membangun sekolah rakyat tersebut tidak perlu super mewah cukup sederhana saja. Katanya biar hemat dan efisien (melakukan kegiatan dengan benar). Namun, gurunya itu. Gurunya itu diusahakan menumbuhkan sikap GIGIH.
Apa itu GIGIH? GIGIH adalah sebangsa kerja keras tapi dilakukan secara terus-menerus untuk mencapai kualitas yang baik tentunya. Karena guru termasuk faktor utama menjadikan SDM kita bagus atau tidaknya walaupun ada faktor utama yang lain semisal lingkungan teman kita.
Kita amati dengan baik pasal berikut ini. Kami menyebutkan beberapa pasal dari tadi bukan berarti kita lupa dengan ajaran agama kita. Pasal 31 ayat (1) yang menetapkan bahwa "tiap-tiap warga negara berhak mendapatkan pengajaran". Semoga para pengatur negara dan pemerintah khususnya paham mengenai pasal ini. Insya Allah.
Jadi, kesimpulan yang kami jelaskan di atas adalah anak putus sekolah yang tidak mampu sebenarnya bisa ditolong yakni tanpa disadari adalah kita pelakunya. Bukan masyarakat yang tidak mampu pelakunya melainkan kita yang memiliki uang berlebih.
Alangkah baiknya jika uang kita yang banyak itu diberikan sebagian kepada anak-anak miskin hanya untuk sekolah. Agar anak-anak kita besok bisa mengolah SDA yang tersedia di Indonesia karena mereka sudah memiliki ilmu mengolah dan dididik dengan baik sekaligus dinamis.Rangga (Pramudya - suaraPembaca, Jumat, 30/11/2007 10:02 WIB)
0 komentar:
Posting Komentar